Pesan Politik Jokowi dalam Photo "One Man Show" Bikin Tsunami Netizen

Jakarta, CNN Indonesia -- Foto-foto Presiden Joko Widodo yang terlihat sendiri meninjau daerah terdampak tsunami di Pandeglang, Banten ramai dibahas di media sosial, terutama oleh kubu lawan politik. Jokowi dinilai tengah melakukan upaya pencitraan. Kritikan makin deras lantaran pencitraan itu dituding dilakukan di kawasan bencana.

Foto-foto lama Jokowi yang juga terlihat sendiri kembali ditampilkan. Beberapa foto itu antara lain foto Jokowi saat meninjau kebakaran hutan, saat meninjau gempa lombok, dan foto saat meninjau lokasi gempa dan tsunami Palu.

Ketua Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Demokrat Ferdinand Hutahaean menuding foto Jokowi sendiri di lokasi terdampak tsunami di Banten sebagai pencitraan dan direncanakan. Demokrat adalah salah satu partai pengusung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di pilpres.
Lihat juga: Kubu Jokowi: 'Dewa Pencitraan' Indonesia ada di Demokrat

Ferdinand menilai dalam setiap kunjungan, Jokowi sebagai presiden pasti didampingi oleh Pasukan Pengaman Presiden dan ajudan, menteri serta pejabat daerah. Namun dalam foto, Jokowi seolah-olah benar-benar sendiri.


Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon juga menyindir mantan Gubernur DKI  itu. Ia menyebut Jokowi sebagai "One Man Show".

Pakar komunikasi politik Universitas Bunda Mulia Silvanus Alvin mengatakan hal yang wajar jika lawan politik menilai tengah Jokowi melakukan pencitraan dengan berfoto dan mengunggah foto kesendiriannya di lokasi bencana.

Menurut Alvin, foto-foto kesendirian Jokowi khususnya di lokasi bencana memang memiliki pesan politik tersendiri.

Hal yang dilakukan Jokowi , kata dia, adalah merupakan strategi bercerita politik melalui medium digital (digital storytelling politics).

Alvin mengatakan melalui visual dalam hal ini foto, Jokowi ingin memberikan pesan bahwa ia tidak hanya bersimpati tapi juga punya empati. Jokowi ingin mencitrakan dirinya sebagai seorang pemimpin yang langsung turun tangan untuk mengatasi persoalan.

"Bahwa Jokowi sebagai pemimpin tidak segan mendatangi lokasi bencana. Intinya, he is the man who can be count on," ucap Alvin saat dihubungi CNNIndonesia.com.
Lihat juga: Solidaritas Papua: Jokowi Beri 'Kado Natal' Kekerasan Nduga

Jika diperhatikan, dalam setiap foto Jokowi di lokasi bencana dia kerap kali mengenakan kemeja putih yang digulung. Hal itu, menurut Alvin memiliki pesan tersendiri. Melalui pakaiannya itu dia ingin memberikan persepsi bahwa dirinya adalah seorang yang bersih, dan jujur dalam bekerja.

Warna putih di kemeja Jokowi itu, lanjut Alvin, juga mengesankan unsur ketentraman, bahwa ia ingin memberikan kelegaan pada para korban yang sedang berduka.
Foto Jokowi sendiri saat meninjau lokasi terdampak tsunami di Pandeglang, Banten. (ANTARA FOTO/Bayu Prasetyo)

"Pertama, itu sebuah pesan semiotika bahwa Jokowi merupakan pimpinan yang bersih dan jujur dalam bekerja. Kedua, kemeja putih dengan lengan digulung adalah bagian dari personifikasi diri Jokowi," ujarnya.

Alvin mengatakan foto kesendirian Jokowi merupakan bagian dari upaya membangun narasi politik.

"Tak salah bila kubu Prabowo mengatakan foto-foto di lokasi bencana sebagai pencitraan. Karena foto-foto atau konten yang diunggah di media sosial itu tidak dapat dikatakan objektif. Pasti ada proses seleksi, subjektif, dan direncanakan sebagai bagian dari manajemen citra politik," tutur Alvin.
Lihat juga: Luhut Minta Prabowo Tak Sesatkan Masyarakat dengan Data Salah

Diunggahnya foto-foto tersebut dinilai Alvin bertujuan untuk mempertahankan para pemilihnya dengan memberikan persepsi positif. Pasalnya, menurut Alvin, pemegang hak pilih memilih kandidat berdasarkan persepsi yang sudah terbentuk.

Kendati begitu, persepsi yang ditawarkan Jokowi ini tidak akan signifikan meraih suara dari kalangan pemilih mengambang atau swing voters. Jumlah suara Jokowi tidak akan serta merta meroket dengan unggahan foto-foto tersebut.
Foto sendiri Jokowi saat meninjau lokasi bencana dianggap sebagai bagian dari pencitraan. (ANTARA FOTO/Bayu Prasetyo)

Hanya saja, foto kesendirian Jokowi itu merupakan langkah yang cukup efektif untuk memberikan persepsi positif kepada khalayak. Dengan pesan nonverbal yang diberikan secara konsisten, Jokowi tetap bisa mempertahankan konstituennya.

Sementara itu Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin Arya Sinulingga membantah ada pencitraan di balik foto-foto tersebut.

Menurut dia Jokowi biasa meluangkan waktu sendiri ketika mengunjungi sebuah lokasi.
Lihat juga: Tahun Panas 2018: Tarung Klasik Capres & Bursa Alot Cawapres

"Pak Jokowi itu memang di setiap tempat memang suka menyendiri," ujar Arya.

Arya menuturkan kebiasaan Jokowi sendiri saat berada di lokasi bencana merupakan cara dia untuk melihat secara utuh. Pasukan Pengamanan Presiden juga menurutnya sudah terbiasa berjaga dari jauh ketika Jokowi berjalan sendiri untuk melihat kondisi wilayah yang disambanginya.

Ia tak membantah jika memang ada unsur kesengajaan dari pose Jokowi yang kerap kali sendiri di lokasi bencana. Hanya saja kesengajaan itu bukan untuk tujuan difoto, diabadikan, apalagi untuk pencitraan demi kepentingan politik.

"Semua orang yang di dekat beliau pasti tahu kok, beliau selalu menyempatkan diri untuk sendiri di setiap tempat yang beliau kunjungi," kata Arya. (sah/sur)

Sumber : CNN
Photo : Antara

Cari Juga

Ulasan

Popular

Naskah Pidato : Larangan Mencela Makanan

Penurunan Moral Remaja Contok Pidato tentang Pendidikan Karakter

Pidato Ibu Tiri dan Anak Yang sering Tidur dengan...