Contoh Pidato Tentang Pengggunaan Obat Terlarang di Acara Aksi Nasional

Bismillahirahmanirahim. Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh. Selamat pagi. Salam sejahtera bagi kita semuanya. Om Swastiastu, Namo Buddhaya. Salam Kebajikan.
  • Yang saya hormati para Menteri Kabinet Kerja;
  • Yang saya hormati Kepala Badan POM RI, beserta seluruh jajaran;
  • Hadirin undangan yang berbahagia, anak-anakku semuanya.
Beberapa waktu yang lalu kita dihebohkan dengan peredaran tablet berbahaya PCC yang telah menimbulkan korban, peristiwanya di Kendari, Sulawesi Tenggara. Modus penyebarannya juga sudah seperti narkoba. Pertama-tama ditawarkan gratis untuk menjerat dan menjebak korban, lalu menimbulkan ketergantungan. Selain PCC, saya dengar ada juga yang namanya pil jin.

Saya enggak ngerti Pil Jin. Bukan Pil Setan tapi Pil Jin. Ada kebiasaan berbahaya meminum Tramadol dicampur dengan kopi, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Jatuhnya korban terutama di kalangan anak-anak muda karena mengkonsumsi tablet PCC, mengkonsumsi Pil Jin, harusnya membuka mata kita semuanya bahwa masalah penyalahgunaan obat, masalah obat ilegal, masalah obat terlarang, tidak bisa kita anggap enteng, tidak bisa kita anggap angin lalu. Ini mungkin seperti fenomena gunung es.

Kasus PCC, Pil Jin, mungkin adalah puncak gunung es yang hanya nampak di permukaan, tapi di bawahnya tersimpan potensi masalah penyalahgunaan obat terlarang yang cukup besar, yang besar, yang perlu mendapatkan perhatian kita semuanya.

Dan melihat kejadian-kejadian ini, saya melihat semakin pentingnya peranan Badan Pengawas Obat dan Makan (Badan POM) untuk melindungi warga kita, melindungi masyarakat, melindungi generasi muda kita dari penyalahgunaan obat terlarang. Saya mengingatkan fungsi pengawasan ini bukan sekadar masalah administrasi, bukan masalah semata-mata prosedur teknis, apalagi urusan bisnis. Tidak. Tapi ini adalah urusan kehadiran negara, urusan kehadiran pemerintah dalam melindungi rakyatnya, urusan menyelamatkan generasi muda yang akan menjadi penerus masa depan bangsa kita, Indonesia.

Saya ingin menekankan bahwa tugas untuk melindungi rakyat dari penyalahgunaan obat tidak bisa hanya dibebankan semuanya pada Badan POM. Saya minta semua Kementerian. semua Lembaga non Kementerian, dan Pemerintah Daerah, untuk saling bekerja sama, bersinergi, sehingga pemberantasan penyalahgunaan obat ini betul-betul bisa berjalan efektif. Sekat-sekat birokrasi harus dihilangkan, harus diruntuhkan, jangan sampai urusan perlindungan nyawa anak, nyawa generasi muda Indonesia dikalahkan hanya untuk urusan-urusan birokrasi dan prosedur, dikalahkan urusan surat-menyurat, urusan kertas, urusan pengelolaan pos anggaran. Jangan kita berkutat pada hal-hal seperti itu. Negara harus hadir dalam perlindungan pada segenap bangsa dan seluruh rakyat Indonesia.

Ini tadi saya lihat Pak Kabareskrim hadir. Coba ke depan Pak Ari Dono. Biar masyarakat juga tahu Pak Ari Dono ini Pak Kabareskrim Polri kita.

Urusan masalah narkoba, urusan masalah obat ilegal ini kita harus kejam. Jangan dianggap enteng-entengan. Kalau kita anggap angin lalu, kita anggap enteng, generasi muda kita, masa depan kita ini bisa berada pada posisi yang sangat berbahaya.

Apa sih, Pak Kabareskrim, yang sudah dilakukan, kerja sama dengan BPOM dengan Polri? Kejamnya kayak apa Kabareskrim mengurus ini?

Kabareskrim : Terima kasih, Bapak Presiden. Kegiatan kerja sama kami, mulai dari kegiatan pre-emtif, yaitu kegiatan penyuluhan di sekolah-sekolah tentang bahaya narkotika dan psikotropika sampai dengan daftar G.

Itu saya kira, penyuluhan di sekolah diperlukan, penting. Tapi itu rutinitas yang saya kira sudah bertahun-tahun kita lakukan. Yang sekarang, yang mau kita kejami apanya?

Kabareskrim : Yang sekarang kegiatan penegakan hukum terhadap para penjual dan pedagang obat daftar G yang tersebar di apotek-apotek, baik itu apotek resmi ataupun toko obat, kita melaksanakan razia sampai dengan ke sekolah-sekolah.

Ketegasan Bareskrim seperti apa untuk masalah ini?

Kabareskrim : Kita proses, tegakkan, yang bersalah tercukupi unsur pidana kita penjarakan.

Yang paling besar yang ditangkap di mana saja? Jangan-jangan hanya satu, dua, padahal obatnya di mana-mana ada.

dan seterusnya.

Ulasan

Popular

Naskah Pidato : Larangan Mencela Makanan

Penurunan Moral Remaja Contok Pidato tentang Pendidikan Karakter

Pidato Ibu Tiri dan Anak Yang sering Tidur dengan...